Kegundahan
hati seringkali membuat diri kita tak bisa menikmati kehidupan yang penuh
dengan kekayaan. Oksigen yang selalu diberikan gratis tanpa kita membayar
sepeserpun. Keindahan alam yang bisa membuat mata kita takjub melihatnya. Telinga yang bisa mendengar indahnya kicauan burung. Lidah yang bisa merasakan
berbagai macam rasa yang enak dari makanan yang sudah disajikan dan dapat
mengenyangkan. Lalu mengapa hati kita masih saja masih gundah?
Manusia
memang banyak sekali keinginannya. Ketika satu keinginan sudah terpenuhi, pasti
dibenak pikiran manusia ada keinginan-keinginan lain yang harus segera
terpenuhi. Banyak keinginan ataupun impian memang bagus untuk menjadikan hidup
kita terus berjuang dalam meraih mimpi, lalu mengapa hati seringkali masih
bingung? Apakah penyebab hati kita gundah gulana dan sampai sekarang belum juga
bisa mengatasinya?
Hati
manusia memang seringkali berubah-ubah tanpa kita tau sebelumnya. Bisa jadi
detik ini bahagia, namun beberapa menit kemudian menjadi gundah dan galau tanpa
tau alasannya. Lalu bagaimana kita bisa mengatasinya?
Saat
hati sedang gundah, memikirkan mengenai impian yang belum kunjung datang, saat
itu pula kita harus bersyukur sebanyak-banyaknya atas apa yang sudah kita
terima sebelumnya. Ketika hati gundah gulana dan mengatakan hidup tidak adil,
saat itu pula kita harus melihat saudara-saudara kita yang kehidupannya masih
lebih beruntung diri kita.
“Jika
kita berpikir hidup ini tidak adil, maka ingatlah pengemis, orang buta, anak yatim
piatu, mereka lebih berhak mengatakan bahwa hidup ini tidak adil. Kepada merekalah
kita harus memperhatikan, jika kita ingin Allah memperhatikan kita” – DR. Gamal
Albinsaid.
Seringkali
kita merasa tidak bahagia dan merasa hidup ini tidak adil. Padahal banyak
sekali kenikmatan yang sudah kita dapatkan, mata yang bisa memandang keindahan
fenomena alam. Telinga yang bisa mendengarkan berbagai macam suara indah dan
kesempurnaan hidup lainnya yang sudah kita terima, namun kita kurang menyadari
dan masih ingin meraih kebahagiaan lainnya yang membuat hati kita gundah gulana
setiap harinya.
Hidup
memang terus berjalan dan berjuang dalam meraih impian, namun kita juga tidak
boleh terlalu fokus memandang impian kita. Selain berjalan dan berjuang meraih
impian, kita juga harus terus bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan,
karena banyak sekali di luar sana yang nasibnya tidak seberuntung diri kita.
Mengapa hati gundah gulana? Itu karena kita kurang bersyukur dengan nikmat yang luar
biasa yang sudah diberikan pada kita dan jarang peka dengan kehidupan saudara-saudara kita yang hidupnya tidak
seberuntung diri kita. Meraih impian memang sangat disarankan, namun menengok
kanan kiri juga sangat dianjurkan agar saat impian belum juga datang, hati akan
tetap merasa bersyukur dan akan tetap berjuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar