Lalu, apakah penyebab bahagia belum
juga menghampiri? Apakah kebahagiaan sama seperti sebuah bayangan? Yang semakin
dikejar maka dia akan semakin menjauh? Ataukah kebahagiaan sama seperti
kupu-kupu? Yang semakin dikejar dia akan semakin menjauh? Ya, kita masih
mencarinya dan memikirkannya bagaimana kebahagiaan itu datang tanpa kita
mencarinya.
Kita selalu mencari rezeki setiap
waktu dan berharap kebahagiaan itu akan menghampiri untuk membahagiakan hati,
namun yang ada kadang kesedihan masih juga menghampiri. Kita mencari
kebahagiaan kesana kemari, namun masih saja kegelisahan menghampiri, lalu
bagaimana caranya agar kebahagiaan bisa menghampiri tanpa kita mencari?
Sahabat, saya juga mengalaminya,
mencari sebuah kebahagiaan kesana kemari namun kebahagiaan itu belum juga
menghampiri. Namun, saat saya dalam perjalanan pulang di hari yang sudah senja,
matahari yang sudah pamit untuk menyinari, saat itu pula saya disadarkan
bagaimana caranya kebahagiaan itu bisa menghampiri.
Semakin menikmati perjalanan di sore
hari, semakin mempesona keindahan alam yang sudah tersaji dan saat itu pula
hati terasa ditampar namun membuat tenang hati ini. Ternyata, penyebab bahagia
belum juga menghampiri itu terjadi karena kita belum juga mensyukuri nikmat
yang sudah diberi. Begitu banyak nikmat yang sudah diberi, namun belum juga
bisa mensyukuri. Astahfirullah hal adzim.
Sahabat, ternyata kebahagiaan itu
datang menghiasi hati saat kita menikmati keindahan alam yang sudah tersaji.
Salah satu dari berbagai nikmat yang tidak bisa kita beli, memandang keindahan
alam yang sudah tersaji, dengan terus memahami bahwa keindahan alam merupakan
berjuta kenikmatan yang seringkali tak kita sadari. Ya, penyebab kebahagiaan
belum juga menghampiri karena kita terlalu fokus mencari apa yang belum kita
miliki, namun kita tidak menyadari apa yang sudah kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar