Senin, 26 Agustus 2019

Serunya Berwisata ke Museum Gubug Wayang!



                Perkiraan pertama berkunjung ke Gubug Wayang ini, pikiran saya disana bakal menikmati berbagai macam wayang dengan suasana hening dan menakutkan! Namun, ternyata saat disana, suasana di Gubug Wayang ini sangat klasik sekali guys!

                Pertama kali masuk gerbang, mata saya disuguhkan suasana klasik dengan bangunan khas Belanda dengan memiliki 3 lantai. Hal ini karena bangunan tersebut bekas tempat tenun pada masa penjajahan Belanda. Selain pemandangan bangunan yang klasik, telinga saya juga disuguhkan musik klasik yang membuat suasana semakin asik saat menikmati berbagai macam wayang yang menjadi pandangan pertama saya saat memasuki wisata ini.

                Di Museum wayang ini banyak sekali berbagai macam wayang, seperti Wayang Golek yang berasal dari Jawa Barat, Wayang Kulit yang berasal dari Jawa Tengah maupun dari Jawa Timur. Dari sini, saya disadarkan betapa kayanya negeri kita baik dari segi kekayaan alam maupun segi kekayaan budayanya.

                Gubug Wayang ini benar-benar sangat direkomendasikan buat teman traveler yang ingin menambah pengetahuan, karena disini teman traveler tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang wayang, namun juga mendapatkan teman baru karena petugas disini sangat ramah sekali.

                Saat menikmati wisata ini, teman traveler tidak hanya mendapatkan informasi di tulisan yang disajikan saja ya, namun teman traveler akan didampingi guide yang siap menjawab berbagai macam pertanyaan dari teman-teman. Dan taukah teman traveler? Museum Gubug Wayang ini ternyata diresmikan oleh Drs. Suyadi atau yang akrab disapa Pak Raden pencipta tokoh Si Unyil pada tanggal 15 Agustus 2015. Jadi, selain bisa menikmati berbagai macam wayang tradisional, teman traveler juga akan disuguhkan berbagai macam Wayang Boneka Si Unyil.

                Membahas mengenai Boneka Si Unyil, sudah pastinya tidak asing lagi bagi telinga kita ya, karena ternyata Boneka Si Unyil sudah dibuat sekitar tahun 1968. Boneka Si Unyil dibuat tahun 1968 dan mulai dijual sekitar tahun 1970, namun sayang sekali guys! Pada tahun 1970 Boneka Si Unyil masih belum bisa diterima masyarakat. Boneka Si Unyil harus menunggu 10 tahun dulu, baru dapat diterima masyarakat.

Dan apakah teman traveler sudah paham? Bahwa ternyata Boneka Si Unyil yang terkenal dibuat oleh Pak Raden, ternyata pembuat Boneka Si Unyil bukanlah Pak Raden ya guys. Menurut beberapa informasi dari petugas disini, pembuat Boneka Si Unyil adalah Pak Nana, asisten Pak Raden. Pak Nana membuat Boneka Si Unyil sesuai dengan sketsa yang dibuat oleh Pak Raden. Jadi, Pak Raden yang membuat sketsanya dan Pak Nana yang membuat bonekanya.

                Ah, kalau saya menceritakan semuanya disini bakal tidak seru, karena lebih seru lagi ketika teman traveler melihat dan belajar langsung di tempat ini. Di tempat ini teman traveler akan disadarkan betapa banyaknya kekayaan budaya yang ada di Indonesia, namun kita jarang sekali mengetahuinya bahkan untuk mendengarnya saja kadang belum pernah.

                Jika teman traveler ingin mengunjungi tempat ini, teman traveler cukup menemukan Alun-alun Mojokerto saja lho, karena tempat ini lebih tepatnya berada di Jl. RA. Kartini No 23 Kota Mojokerto. Jadi, setelah teman traveler sudah menemukan Alun-alun Kota Mojokerto, teman traveler bisa bertanya pada warga sekitar mengenai Museum Gubug Wayang.

                Biaya masuk wisata ini cukup murah guys, hanya 30 ribu rupiah saja teman traveler sudah bisa menambah banyak wawasan. Saya saja tidak terasa menikmati suasana klasik di wisata ini sampai dua jam, padahal tidak biasanya saya stay di tempat indoor selama ini. Wehehe. Tapi karena asyik dan serunya menambah wawasan di museum ini, akhirnya saya bisa menikmati wisata indoor selama lebih dari satu jam.

                Dengan biaya 30 ribu rupiah, teman traveler sudah bisa mengetahui sejarah Boneka Si Unyil dari versi yang sering kita lihat di televisi sampai beberapa versi yang bahkan baru teman traveler lihat setelah mengunjungi tempat ini. Disini teman traveler juga akan ditunjukkan ruangan yang sebagian besar terdapat karya Pak Raden bahkan teman traveler akan disuguhkan keindahan beberapa piala penghargaan yang sudah dicapai oleh Almarhum Pak Raden. Setelah main kesini, teman traveler akan semakin mencintai negeri ini. Indonesia, negara tercinta kita selain kaya dengan alamnya juga kaya dengan budayanya.

                Oh iya, karena terlalu keren, tempat ini sampai dikunjungi wisatawan asing lho guys. Jadi, beberapa minggu di bulan Agustus 2019 ini, beberapa kali pengunjung Internasional datang dan mengadakan acara di Museum Gubug Wayang ini. Ada wisatawan dari Jepang, Perancis, Inggris dan beberapa wisatawan asing lainnya. Bahkan ketika saya berkunjung ke sini, ada juga wisatawan asing yang berkunjung disini lho. Yuk mampir dan nikmati keseruan wisata di Museum Gubug Wayang ini. 
               
               

Senin, 19 Agustus 2019

Mengapa Hati Gundah Gulana? Mungkin Ini Penyebabnya dan Harus Segera Diobati agar Hati Segera Bahagia!


                Kegundahan hati seringkali membuat diri kita tak bisa menikmati kehidupan yang penuh dengan kekayaan. Oksigen yang selalu diberikan gratis tanpa kita membayar sepeserpun. Keindahan alam yang bisa membuat mata kita takjub melihatnya. Telinga yang bisa mendengar indahnya kicauan burung. Lidah yang bisa merasakan berbagai macam rasa yang enak dari makanan yang sudah disajikan dan dapat mengenyangkan. Lalu mengapa hati kita masih saja masih gundah?

                Manusia memang banyak sekali keinginannya. Ketika satu keinginan sudah terpenuhi, pasti dibenak pikiran manusia ada keinginan-keinginan lain yang harus segera terpenuhi. Banyak keinginan ataupun impian memang bagus untuk menjadikan hidup kita terus berjuang dalam meraih mimpi, lalu mengapa hati seringkali masih bingung? Apakah penyebab hati kita gundah gulana dan sampai sekarang belum juga bisa mengatasinya?

                Hati manusia memang seringkali berubah-ubah tanpa kita tau sebelumnya. Bisa jadi detik ini bahagia, namun beberapa menit kemudian menjadi gundah dan galau tanpa tau alasannya. Lalu bagaimana kita bisa mengatasinya?
                Saat hati sedang gundah, memikirkan mengenai impian yang belum kunjung datang, saat itu pula kita harus bersyukur sebanyak-banyaknya atas apa yang sudah kita terima sebelumnya. Ketika hati gundah gulana dan mengatakan hidup tidak adil, saat itu pula kita harus melihat saudara-saudara kita yang kehidupannya masih lebih beruntung diri kita.

                “Jika kita berpikir hidup ini tidak adil, maka ingatlah pengemis, orang buta, anak yatim piatu, mereka lebih berhak mengatakan bahwa hidup ini tidak adil. Kepada merekalah kita harus memperhatikan, jika kita ingin Allah memperhatikan kita” – DR. Gamal Albinsaid.
                Seringkali kita merasa tidak bahagia dan merasa hidup ini tidak adil. Padahal banyak sekali kenikmatan yang sudah kita dapatkan, mata yang bisa memandang keindahan fenomena alam. Telinga yang bisa mendengarkan berbagai macam suara indah dan kesempurnaan hidup lainnya yang sudah kita terima, namun kita kurang menyadari dan masih ingin meraih kebahagiaan lainnya yang membuat hati kita gundah gulana setiap harinya.

                Hidup memang terus berjalan dan berjuang dalam meraih impian, namun kita juga tidak boleh terlalu fokus memandang impian kita. Selain berjalan dan berjuang meraih impian, kita juga harus terus bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan, karena banyak sekali di luar sana yang nasibnya tidak seberuntung diri kita.
                Mengapa hati gundah gulana? Itu karena kita kurang bersyukur dengan nikmat yang luar biasa yang sudah diberikan pada kita dan jarang peka dengan kehidupan saudara-saudara kita yang hidupnya tidak seberuntung diri kita. Meraih impian memang sangat disarankan, namun menengok kanan kiri juga sangat dianjurkan agar saat impian belum juga datang, hati akan tetap merasa bersyukur dan akan tetap berjuang.



Papua, Destinasi Wisata yang Menjadi Tempat Idaman dan Masih dalam List Impian!

         pesona.travel     Papua, terkenal dengan hutan alami yang masih belum banyak terjamah tangan manusia seperti pulau-pulau ...