Jarum jam terus berjalan, setiap
detiknya selalu memiliki cerita yang berbeda dalam kenangan kehidupan kita. Ada
saatnya dalam detik ini kita bahagia, namun beberapa detik berikutnya hati kita
gundah gulana. Suasana hati memang tidak bisa kita tebak. Ada saatnya kita
tiba-tiba bahagia, namun ada saatnya kita sedih namun tak tau alasannya.
Jika kita terus belajar, keluar dari
aktivitas rutin kita sejenak, saat itu kita akan diingatkan ketika suasana hati
sedang gundah gulana. Keuangan yang tidak stabil, cerita tentang hati yang
mendapatkan rasa kecewa, sedih berkepanjangan akan membuat diri kita akan larut
dalam kesedihan dan rasa syukur pun akan berkurang. Masih belum bersyukur dalam
menjalani hari?
“Mata yang bisa menikmati keindahan
fenomena alam. Telinga yang bisa mendengar indahnya kumandang adzan, lantunan ayat suci
Al Qur'an yang menentramkan. Hidung
yang bisa menghirup udara segar. Kaki
yang bisa melangkah sempurna untuk menggiring kita menikmati alam lebih jauh
dari sebelumnya. Tangan yang bisa
mengabadikan berbagai fenomena yang nantinya dapat dikenang. Dan kesehatan yang bisa membuat diri kita melakukan
aktivitas tanpa ada hambatan.” (Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan?)
Bukankah itu semua rezeki yang tak terhingga
harganya? Namun seringkali kita tak menyadarinya. Astaghfirullah hal adzim. Saat kita lebih fokus memikirkan
apa yang belum kita miliki, saat itu kita harus sadar bahwa banyak sekali
kenikmatan yang sudah diberi, namun seringkali kita tidak menyadari. Saat kita
mudah sedih, karena membandingkan antara orang lain dan diri sendiri, saat itu
kita tidak akan pernah mensyukuri apa yang sudah menghampiri dalam kehidupan
ini.
Hidup
bukan hanya memikirkan tentang apa yang belum bisa kita capai, namun hidup
tentang bagaimana kita selalu mensyukuri apa yang sudah diberi. Saat kita
menikmati semua yang sudah diberi, saat itu pula kebahagiaan akan selalu
menghiasi hati.
Saat
banyak sekali cemoohan orang lain datang menghiasi telinga kita dan kita
memikirkan itu semua, lalu bagaimana kita bisa menikmati berbagai macam
kenikmatan yang sudah diberikan pada diri kita? Oksigen yang kita hirup tak
berbayar, keindahan alam yang indah seringkali tersaji, namun kita belum juga
menikmati, karena kita terlalu fokus memikirkan impian atau keinginan yang
belum juga menghampiri.
Banyak
sekali kenikmatan yang sudah kita dapatkan, namun seringkali kita tak
menyadarinya dan terus larut dalam kesedihan. Masih belum
bersyukur dalam menjalani hari? Segera keluar untuk menikmati keindahan alam
yang sudah tersaji, saat itu kita akan malu sama diri sendiri karena
mengeluhkan hari-hari dan kurang bersyukur apa yang sudah tersaji.
Astaghfirullah hal adzim.